Digitalisasi Dokumen Sebelum Bencana Melanda

Digitalisasi Dokumen Sebelum Bencana Melanda

           Bencana dapat terjadi kapan saja tanpa dapat kita perkirakan. Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 2.925 bencana alam terjadi di Indonesia pada tahun 2020. Bencana yang paling banyak terjadi merupakan bencana alam hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, kekeringan dan kebakaran hutan. Selama tahun 2020, korban akibat bencana alam adalah sebanyak 370 jiwa meninggal, 39 jiwa hilang dan 536 jiwa luka-luka. Selain besarnya korban jiwa, kerugian materil juga dirasakan oleh masyarakat oleh bencana alam yang terjadi.

           Kerugian yang dirasakan adalah kesehatan yang menurun akibat kurangnya air bersih, munculnya wabah yang mudah menyebar khususnya di kalangan anak-anak dan usia lanjut. Terhambatnya aktivitas masyarakat juga membuat mereka kehilangan pendapatannya jika penanganan tidak segera dilakukan. Kerugian ekonomi lainnya adalah rumah dan barang-barang berharga seperti dokumen penting. Dokumen yang dimaksud adalah seperti akta perkawinan, akta kelahiran, kartu keluarga, sertifikat tanah dan ijazah. Untuk menghindarkan kita dari kerusakan berkas-berkas penting saat terjadinya bencana adalah dengan mengarsipkannya secara digital.

           Digitalisasi merupakan solusi paling aman untuk mengarsipkan dokumen penting. Hal ini sangat dianjurkan untuk dilakukan karena saat bencana terjadi, kelengkapan berkas menjadi penting untuk mendistribusikan bantuan atau melakukan verifikasi korban karena dengan adanya dokumen maka identitas setiap individu atau keluarga dapat diketahui. Digitalisasi dokumen penting dapat dilakukan dengan melakukan scan berkas menggunakan printer multifungsi yang biasanya memiliki fungsi print, copy dan scan. Setelah melakukan digitalisasi, Anda dapat menyimpannya di dalam penyimpanan seperti cloud drive atau menggunakan flashdisk.

           Dengan dilakukannya digitalisasi tentunya akan memudahkan dalam pencarian berkas. Jika sebelumnya Anda biasa menyimpan berkas-berkas penting di dalam gudang atau lemari yang jarang dibersihkan sehingga dapat bercampur dengan debu, kecoa bahkan tikus. Hal ini dapat secara perlahan merusak dokumen Anda, sehingga warnanya berubah menguning atau bahkan rusak dimakan oleh rayap. Sebaliknya, arsip digital akan menjadikan data-data Anda tersimpan dengan aman selamanya. Anda dapat membukanya di mana dan kapan saja. Anda tidak perlu lagi mengirimkan berkas menggunakan kurir atau pos yang memiliki resiko terjadinya kerusakan.

           Selain menyelamatkan dokumen penting sebelum bencana alam terjadi, menyiapkan barang-barang untuk bertahan hidup setelah bencana terjadi tidak kalah penting. Dengan menyiapkan tas siaga bencana berisi barang-barang penting agar selama keadaan darurat, Anda dan keluarga akan memiliki perbekalan untuk bertahan hidup. Barang-barang ini perlu dibawa dan dipersiapkan sejak jauh-jauh hari dalam tas siaga bencana agar bisa langsung kamu bawa begitu bencana tiba atau sewaktu-waktu dibutuhkan. Sebelumnya Anda perlu mempersiapkan tas tahan air dan disimpan dalam tempat yang mudah diraih oleh seluruh anggota keluarga. Barang-barang yang dimasukkan juga sebaiknya terbungkus dalam kantong plastik tertutup. Tidak hanya di rumah, Anda juga sebaiknya berjaga-jaga dan menyiapkan tas siaga bencana di tempat kerja dan kendaraan pribadi.

           Berikut ini adalah beberapa barang penting yang perlu dimasukkan ke dalam tas siaga bencana, yaitu makanan dan minuman, sleeping bag, obat-obatan dan P3K, pakaian ganti, alat komunikasi, dan surat berharga. Semua kebutuhan tersebut sebaiknya dipersiapkan untuk minimal 3 hari, hal ini diperlukan untuk membantu bertahan hidup hingga bantuan datang. Selain barang-barang tersebut, Anda perlu mempersiapkan kebutuhan pendukung seperti perlengkapan mandi, perlengkapan aktivitas anak seperti buku cerita, game board atau perlengkapan mewarnai. Selain itu juga perlu mempersiapkan tisu kering dan basah, jarum dan benang dengan warna seperti hitam dan putih. Anda juga dapat mempersiapkan peluit, senter, charger portable, dan pembalut secukupnya. Setelah mempersiapkan tas siaga bencana, Anda juga harus memiliki rencana darurat keluarga dengan memberi pengertian di mana titik kumpul berada serta nomor-nomor penting seperti Tim SAR, rumah sakit dan pemadam kebakaran.