Sebagai pelajar, pasti pernah bermimpi untuk melanjutkan studi di luar negeri. Sedangkan sebagai orangtua akan sangat bangga jika anaknya dapat melanjutkan pendidikan dengan kualitas terbaik. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa impian itu mungkin hanyalah angan-angan karena tidak semua orangtua mampu membiayai pendidikan tersebut. Mengingat bahwa biaya yang harus dikeluarkan oleh orangtua sangatlah besar untuk mengirim anaknya bersekolah di luar negeri.
Salah satu faktor yang mempengaruhi mahalnya pendidikan tinggi di universitas luar negeri adalah status universitas itu sendiri. Fenomena ini ditemukan di negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris. Di kedua negara tersebut, universitas swasta mematok biaya pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan universitas negeri. Universitas negeri mungkin mendapatkan dukungan dana dari pemerintah. Namun pada sebuah negara yang tidak banyak mengalokasikan dana pada sektor pendidikan, biaya pendidikan bisa sangat membebani para mahasiswa. Berbeda dengan mahasiswa lokal yang harus membayar pajak secara tertib setiap tahun, mahasiswa internasional tidak memiliki kewajiban untuk membayar pajak kepada pemerintah setempat. Inilah yang terjadi di banyak negara Eropa dan Amerika Serikat, menjadikan hal ini sebagai alasan yang logis untuk menarik biaya pendidikan lebih tinggi kepada mahasiwa dari luar negeri.
Meski demikian, saat ini sudah banyak instansi yang memberikan beasiswa bagi pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan di luar negeri. Memperoleh beasiswa adalah salah satu cara terbaik untuk bisa melanjutkan kuliah di luar negeri. Tapi sayangnya jumlah beasiswa yang terbatas berbanding terbalik dengan jumlah peminat beasiswa yang selalu bertambah tiap tahunnya.
1. Jangan malu bertanya.
Kamu bisa mencari informasi di internet dan juga bertanya kepada pihak kampus (sekolah) seperti penasihat akademik, serta professor, dosen ataupun guru.
2. Buat daftar beasiswa yang kamu minati
Jangan ragu untuk mencari tahu mulai dari jenis beasiswa, kualifikasi yang dibutuhkan, program studi yang ditawarkan hingga deadline beasiswa itu sendiri. Pada tips kedua ini kamu sebaiknya membuat spreadsheet untuk mempermudah pencarian dan pengklasifikasian beasiswa. Beberapa poin yang perlu kamu masukkan ke dalam spreadsheet seperti nama universitas, negara, bahasa yang digunakan, program studi dan lain sebagainya. Kamu juga dapat mencetaknya menggunakan ink tank printer dan menempelnya di kamarmu agar kami bisa lebih fokus.
3. Pahami seperti apa visi dan misi mereka
Cari tahu juga hal-hal apa yang sepertinya menjadi fokus utama dari organisasi. Identifikasi semua informasi yang kamu dapat tentang organisasi dan buat aplikasimu sesuai dengan kebutuhan mereka.
4. Buat motivation letter yang menarik
Motivation Letter adalah salah satu persyaratan yang selalu dibutuhkan dalam aplikasi beasiswa. Sebisa mungkin hindari kata-kata umum yang sering dipakai seperti “Saya ingin mempelajari budaya baru”, “Saya sangat tertarik untuk belajar Bahasa Jerman” dan lain sebagainya. Sebaliknya kamu bisa menceritakan beberapa fakta seperti misalnya kamu jatuh cinta dengan film-film Perancis atau kamu pernah memiliki teman SMA dari Polandia yang ikut pertukaran pelajar dan beberapa fakta-fakta pendukung lain yang membuktikan bahwa kamu memang punya keinginan dan dasar yang kuat untuk melanjutkan kuliah di negara tersebut.
5. Masukkan lamaran lebih awal
Orang-orang yang diberi tanggung jawab ini biasanya akan lebih jeli di awal aplikasi beasiswa masuk. Saat sudah mendekati deadline maka mayoritas dari mereka hanya akan melihat aplikasi secara sekilas dan sangat mungkin bahwa poin-poin plus di aplikasimu lolos dari penglihatan mereka. Jadi buat aplikasi sebaik mungkin dan submit di awal ya. Jangan lupa juga untuk memperhatikan berkas pelengkap lainnya. Jika dibutuhkan dalam bentuk softcopy, kamu bisa melakukan scan menggunakan sharing printer yang ada di rumahmu.
Semoga informasi tersebut bermanfaat untukmu. Semangat dan raihlan impianmu!
