5 Persiapan Saat Bencana Melanda

Category
5 Persiapan Saat Bencana Melanda

Bencana alam bukanlah sesuatu yang dapat kita prediksi kedatangannya. Namun kita dapat berusaha meminimalisir kerusakan dan kehilangan yang akan dihadapi. Bencana alam yang sering terjadi di Indonesia adalah banjir, tanah longsor, letusan gunung berapi dan gempa bumi. Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Mitigasi didefinisikan sebagai upaya yang ditujukan untuk mengurangi dampak dari bencana, Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Bentuk dari mitigasi bencana yang dapat dilakukan masyarakat umum dalam menghadapi bencana adalah:

1. Mencatat nomor penting

Untuk mengantisipasi bencana, ada baiknya mencatat beberapa nomor telepon penting terutama yang berkaitan dengan pihak penanggulangan bencana. Berikut beberapa nomor penting yang dapat dihubungi terjadi bencana alam:

  1. Kepolisian: 110
  2. Nomor Tunggal Kedaruratan di Indonesia: 112
  3. Pemadam kebakaran: 113
  4. SAR: 115
  5. Informasi dan perbaikan kerusakan dan gangguan telepon (Telkom): 117
  6. Ambulan Gawat Darurat: 118 dan 119
  7. Informasi dan perbaikan kerusakan dan gangguan listrik (PLN): 123
  8. Posko bencana alam: 129
  9. Palang Merah Indonesia (PMI): 021-4207051

Selain mencatat nomor darurat, sebaiknya masyarakat juga membentuk grup WhatsApp warga di pemukiman agar proses evakuasi korban bencana berjalan lancar. Jika kamu takut lupa, kamu dapat mencetaknya dengan printer wifi dan meletakkannya di setiap tas anggota keluarga.

2. Mempersiapkan perbekalan untuk 3 hari

Ketika terjadi bencana alam, sebaiknya masyarakat mempersiapkan diri agar tidak panik dengan membawa perbekalan yang cukup. Salah satunya adalah mempersiapkan tas siap bencana atau tas yang berisikan alat-alat serta barang-barang yang dipersiapkan sebelum terjadi bencana. Berikut daftar barang-barang yang perlu dimasukkan ke dalam tas siap bencana:

  1. Makanan dan minuman kaleng dan kemasan bisa menjadi stok persiapan menghadapi bencana alam. Adapun makanan yang dapat disiapkan sangatlah mudah dicari, seperti mi instan, telur, beras, kornet, roti, pisang, susu, serta olahan daging dalam bentuk kemasan, serta air kemasan ukuran 1 liter sebanyak 3-5 botol/orang
  2. Kotak P3K dan peralatan kebersihan juga perlu dibawa pada situasi darurat. Selain plester dan alkohol, sebaiknya masyarakat juga menyiapkan obat-obatan pribadi. Adapun peralatan kebersihan yang dapat disiapkan, seperti pembalut, handuk kecil, tisu kering dan tisu basah, hand sanitizer, pakaian, serta peralatan mandi.
  3. Pengisi Daya (Charger)/ power bank ponsel dan alat bantu penerangan, seperti senter.

3. Amankan dokumen penting dan barang berharga

Masyarakat juga perlu menyiapkan salinan dokumen penting guna mengantisipasi apabila terjadi bencana alam. Caranya cukup mudah. Masyarakat cukup fotokopi semua dokumen dan identitas penting supaya memiliki salinan berkas yang cukup di kemudian hari. Adapun dokumen penting yang perlu diamankan, seperti sertifikat rumah, ijazah, sertifikat nikah, Kartu Keluarga, dan Akta Kelahiran. Jika takut akah basah atau terbakar, kamu bisa melakukan scan dari printer wifi beberapa dokumen tersebut dan menyimpannya dalam flashdisk atau penyimpanan digital yang mudah diakses jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

4. Bentuk komunitas tangguh bencana

Komunitas tangguh bencana terdiri dari beberapa warga, biasanya berasal dari Karang Taruna yang akan melakukan kerja bakti, menentukan jalur vakuasi, tempat pengungsian, serta siskamling. Keberadaan komunitas penting untuk mempercepat pemberian bantuan dan proses evakuasi karena lebih mengenal wilayah dan warga yang tinggal di lingkungan.

5. Lapor ke kelurahan, kecamatan dan BPBD

Apabila terjadi kerusakan, tanggul bocor, atau korsleting listrik, sebaiknya masyarakat melapor ke kelurahan/kecamatan/BPBD guna mendapat bantuan lebih lanjut. Hal ini dikarenakan tidak semua memiliki wilayah yang mudah dijangkau, sehingga melapor kepada BPBD akan memberi bantuan peralatan yang dibutuhkan untuk evakuasi.